Apa itu Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak? Pertanyaan ini makin sering terdengar di kalangan tenaga pendidik dan masyarakat luas sejak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program besar transformasi pendidikan di Indonesia. Dalam upaya membentuk ekosistem belajar yang lebih adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada kebutuhan murid, kehadiran Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak menjadi kunci strategis yang tak bisa dianggap remeh.
Guru Penggerak adalah pendidik yang telah melalui pelatihan intensif untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Sementara itu, Sekolah Penggerak adalah institusi pendidikan yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu untuk menjadi percontohan dalam menerapkan praktik pembelajaran terbaik. Keduanya berperan penting dalam mewujudkan merdeka belajar yang sesungguhnya bukan sekadar jargon, tapi sebuah gerakan nyata yang menjungkirbalikkan cara lama dalam mengelola pendidikan.
Peran Strategis Guru Penggerak dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran
Guru Penggerak tidak sekadar mengajar, melainkan menjadi motor utama perubahan di ruang kelas dan komunitas sekolah. Dalam dunia pendidikan modern yang bergerak cepat, peran Guru Penggerak sangat vital untuk mendorong inovasi, kepemimpinan instruksional, serta menginspirasi rekan sejawat untuk terus belajar dan bertransformasi.
Sebagai pemimpin pembelajaran, Guru Penggerak diberdayakan untuk:
- Mengembangkan kurikulum operasional sekolah yang berfokus pada kebutuhan murid
- Menjadi pelatih atau coach bagi guru lain
- Mendorong budaya reflektif dan kolaboratif di sekolah
- Menjadi katalisator perubahan kebijakan sekolah berbasis data
Apa itu Guru Penggerak jika bukan pemimpin masa depan? Dengan kemampuan berpikir kritis, empati tinggi, dan visi pembelajaran jangka panjang, Guru Penggerak membawa semangat baru ke ruang-ruang kelas yang dulu stagnan. Perubahan nyata dimulai dari cara pandang, dan mereka adalah pelaku utama dalam menggeser paradigma pembelajaran yang kaku menjadi lebih lentur dan kontekstual.
Program ini juga memperkuat ekosistem sekolah agar tidak tergantung pada struktur hirarkis semata. Melalui pendekatan coaching dan mentoring, Guru Penggerak menciptakan iklim pembelajaran yang memberdayakan, bukan mendikte. Alhasil, perubahan yang terjadi bukan hanya top-down, tetapi juga berasal dari bawah—dari guru, oleh guru, untuk murid.
Program Guru Penggerak Kemendikbud: Tujuan, Sasaran, dan Proses Seleksi
Program Guru Penggerak dirancang secara sistematis oleh Kemendikbudristek sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar. Tujuan utamanya adalah menciptakan pemimpin pembelajaran di lingkungan sekolah yang mampu mendorong perubahan nyata dalam cara mengajar, mengevaluasi, dan membangun budaya belajar.
Adapun sasaran program ini adalah guru-guru aktif dari jenjang TK hingga SMA/SMK yang memiliki potensi kepemimpinan, integritas tinggi, serta komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Program ini tidak terbuka bagi semua guru secara langsung, melainkan melalui proses seleksi ketat yang terdiri dari beberapa tahap:
- Seleksi administrasi
- Tes bakat skolastik dan simulasi mengajar
- Wawancara mendalam oleh asesor profesional
Selama program berlangsung, calon Guru Penggerak menjalani pelatihan selama 9 bulan, termasuk kegiatan lokakarya, pendampingan individu, serta aksi nyata di sekolah masing-masing. Mereka juga harus menyusun proyek perubahan yang menggambarkan dampak dari pendekatan pembelajaran baru yang diterapkan.
Apa itu Guru Penggerak, jika bukan sosok yang berani keluar dari zona nyaman dan membawa rekan sejawatnya untuk ikut bergerak? Dengan pelatihan yang komprehensif dan pembinaan berkelanjutan, lulusan program ini menjadi sumber daya utama dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan kepemimpinan di satuan pendidikan.
Ciri dan Karakteristik Sekolah Penggerak yang Unggul
Sekolah Penggerak adalah sekolah yang dipilih dan didampingi langsung oleh Kemendikbudristek untuk menjadi pelopor transformasi pendidikan. Sekolah ini bukan sekolah favorit atau elit, tetapi sekolah yang memiliki potensi tinggi untuk berkembang, berinovasi, dan menjadi rujukan bagi sekolah lain.
Karakteristik utama dari Sekolah Penggerak meliputi:
- Kepemimpinan kepala sekolah yang visioner dan kolaboratif
- Adanya Guru Penggerak aktif di dalam sekolah
- Penerapan kurikulum yang fleksibel dan adaptif sesuai kebutuhan murid
- Evaluasi pembelajaran yang berfokus pada asesmen formatif
Sekolah Penggerak juga menerapkan pendekatan berbasis data untuk merancang program peningkatan mutu. Tidak hanya mengandalkan hasil ujian akhir, tapi melihat perkembangan holistik murid—dari sisi kognitif, sosial, dan emosional. Lingkungan belajar pun dibentuk menjadi lebih aman, nyaman, dan mendukung pertumbuhan karakter.
Dengan prinsip gotong royong dan budaya belajar sepanjang hayat, Sekolah Penggerak menunjukkan bahwa semua sekolah bisa unggul, asal mau berubah. Mereka menjadi bukti nyata bahwa transformasi pendidikan bukan sekadar rencana di atas kertas, tapi sebuah proses kolektif yang bisa dimulai dari sekolah mana pun.
Bagaimana Cara Sekolah Menjadi Sekolah Penggerak Resmi
Untuk menjadi Sekolah Penggerak, ada serangkaian tahapan yang harus dilalui oleh satuan pendidikan. Proses ini dilakukan secara terbuka, objektif, dan berdasarkan evaluasi menyeluruh. Bukan karena “dekat dengan pusat”, tapi karena layak secara kualitas dan kesiapan.
Berikut langkah-langkah utama agar sekolah dapat terpilih sebagai Sekolah Penggerak:
- Melakukan pendaftaran melalui laman resmi Kemendikbud
- Kepala sekolah mengikuti seleksi kompetensi dan wawancara
- Penilaian kesiapan sekolah dari aspek sumber daya, komitmen, dan budaya belajar
- Pengumuman dan penetapan sekolah yang lolos sebagai Sekolah Penggerak
Setelah lolos, sekolah akan menerima pendampingan intensif selama 3 tahun. Mereka juga mendapatkan pelatihan bagi guru, akses terhadap sumber belajar Merdeka Belajar, serta didorong untuk melakukan praktik baik yang bisa direplikasi oleh sekolah lain.
Transformasi tidak terjadi secara instan. Namun dengan pendampingan yang konsisten, penguatan kapasitas SDM, serta evaluasi berbasis hasil belajar murid, sekolah dapat melompat jauh dalam kurun waktu yang terukur. Inilah yang membedakan Sekolah Penggerak dengan program peningkatan mutu konvensional yang hanya fokus pada sarana prasarana.
Manfaat dan Keuntungan Menjadi Guru Penggerak bagi Karier Pendidik
Menjadi Guru Penggerak bukan hanya tentang tanggung jawab lebih besar, tapi juga peluang karier yang terbuka lebar. Banyak lulusan program ini yang kemudian dipercaya menjadi kepala sekolah, pengawas, bahkan asesor pendidikan daerah.
Beberapa keuntungan menjadi Guru Penggerak antara lain:
- Peluang percepatan karier dalam jabatan fungsional
- Diakui sebagai pemimpin pembelajaran di tingkat nasional
- Menjadi penggerak komunitas belajar di daerah masing-masing
- Mendapat pelatihan berbasis praktik terbaik dan bimbingan profesional
Apa itu Guru Penggerak tanpa dampak jangka panjang? Program ini memberi bekal tak hanya keterampilan pedagogis, tapi juga mindset kepemimpinan, refleksi diri, dan kolaborasi. Guru-guru yang sebelumnya ragu untuk berbicara di forum, kini mampu menjadi pembicara nasional, pelatih sejawat, hingga fasilitator kurikulum Merdeka.
Bagi pendidik yang ingin terus berkembang, program ini ibarat batu loncatan menuju peran strategis dalam ekosistem pendidikan Indonesia. Selain itu, Guru Penggerak memiliki jejaring alumni yang kuat, saling mendukung, dan berbagi praktik baik lintas daerah—sebuah kekuatan sosial yang tidak dimiliki program pelatihan konvensional lainnya.
Tabel Informasi Lengkap Tentang Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak
Aspek | Guru Penggerak | Sekolah Penggerak |
---|---|---|
Definisi | Pendidik yang dipersiapkan menjadi pemimpin pembelajaran | Satuan pendidikan yang dipilih dan dibina untuk transformasi pendidikan |
Tujuan | Meningkatkan kompetensi dan kepemimpinan guru | Meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar murid |
Durasi Program | 9 bulan pelatihan intensif | 3 tahun pendampingan transformasi |
Kriteria | Guru aktif, berintegritas, berpemikiran kritis | Kepemimpinan kepala sekolah dan kesiapan sistem sekolah |
Manfaat | Peluang karier, jejaring nasional, pelatihan berkelanjutan | Dukungan kebijakan, pelatihan guru, sumber daya kurikulum |
FAQ tentang Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak
- Apakah semua guru bisa menjadi Guru Penggerak?
Tidak semua langsung bisa, karena harus melalui proses seleksi ketat dan pelatihan berkelanjutan. - Berapa lama proses menjadi Sekolah Penggerak?
Prosesnya berlangsung selama 3 tahun dengan evaluasi tahunan dari Kemendikbudristek. - Apakah Sekolah Swasta bisa menjadi Sekolah Penggerak?
Ya, program ini terbuka untuk semua jenis sekolah yang memenuhi kriteria dan bersedia bertransformasi. - Apa bedanya Guru Penggerak dengan guru biasa?
Guru Penggerak memiliki peran kepemimpinan, bertindak sebagai mentor, dan dilatih menjadi agen perubahan di sekolah. - Apakah ada insentif finansial bagi Guru Penggerak?
Tidak secara langsung, tapi terbuka peluang percepatan karier dan penugasan strategis di bidang pendidikan.
Kesimpulan: Kolaborasi Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak untuk Transformasi Pendidikan
Apa itu Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak? Keduanya adalah pilar utama dalam ekosistem pendidikan masa depan. Bukan hanya program biasa, melainkan gerakan transformasional yang bertujuan membentuk sistem pendidikan yang lebih manusiawi, relevan, dan berdampak nyata pada kualitas belajar murid.
Kolaborasi erat antara Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak menjadi kekuatan dahsyat yang mampu mendorong perubahan dari dalam. Ketika guru menjadi pemimpin pembelajaran, dan sekolah siap menjadi ruang inovasi, maka pendidikan Indonesia benar-benar bergerak ke arah yang lebih baik.
Sudah saatnya setiap sekolah dan pendidik mempertimbangkan untuk terlibat dalam program ini. Daftar sekarang, ikuti prosesnya, dan jadilah bagian dari perubahan besar. Karena pendidikan yang bermakna tidak datang dari wacana, tapi dari aksi nyata bersama. Yuk, bergerak!